Sabtu, 22 April 2017
20.35 WIB
20.35 WIB
Seni Mengasah Penalaran
Sumber foto: pribadi
Pernah ada yang bilang saya klasik karena sukanya main ke museum atau galeri seni. Memang, saya memang klasik & old style. Suatu hari ketika mampir ke salah satu galeri seni di luar kota, bapak chips di galeri itu bertanya, "seniman atau mahasiswi seni Mbak?". Saya jawab, "hanya penikmat Pak". Bapak itu sumringah dan memberi respon, "wah sama Mbak saya juga, saya jadi ada temannya".
Saya pun belum tahu kenapa saya berminat main-main ke museum atau galeri seni yang kadang-kadang sepi. Ambil foto random dari karya seni atau puing-puing arca jadi momen seru yang langka. Terlebih ketika mengamati karya seni dan membaca keterangan singkat atau bahkan hanya judul & nama seniman pembuatnya. Saya menikmati momen bingung berusaha mengais ide apa maksud yang ingin seniman sampaikan dari karyanya.
Walaupun kemampuan berpikir induktif saya lemah, momen bingung itu justru menjadi latihan untuk pikiran saya meningkatkan penalaran induktif. Mencari kesimpulan ide kira-kira apa ya pesan konkret yang ingin disampaikan seniman dari karya seni yang ada di hadapan saya. Well, kadang saya dapat insight kadang saya lewati saja (habis akal gak ada ide 😁).
Tadi siang, saya meluangkan waktu untuk main ke Galeri Nasional Indonesia karena memang berniat lihat pameran seni seorang pelukis yang juga ilustrator. Kemudian berkeliling dan mampir ruang pameran tetap. Saya ingin bagikan sedikit foto-foto random saya, barangkali bisa menularkan sisi klasik & old style saya 😊
*saya merasa kurang bijak kalau post foto karya seni banyak-banyak (though I did little bit on my instagram), so if you have time main ke Galeri Nasional ya, free entry dan banyak spot foto bagus 😊
"Kesabaran adalah bumi"
Triyadi Wiratmo
"Panggil Aku Fashionista Saja"
Triyadi Wiratmo
Ruang Pameran Tetap Era Akademi Seni Rupa
Ruang Pameran Tetap Gerakan Seni Rupa Baru
Cheers,
Rabi'atul Aprianti
Komentar
Posting Komentar