PKPP life

24 Agustus 2016
06.53 WIB

PKPP

PKPP, Praktik Kerja Profesi Psikolog. Here I am. In this phase of my education life. PKPP merupakan satu kewajiban (sama seperti mata kuliah lain yang wajib diambil) di kehidupan magister profesi psikolog. Dan sampailah saya dengan teman-teman di fase ini. Apa yang kami lakukan? 

Di PKPP kami akan "praktikum" sebagai seorang psikolog sungguhan. Masih dengan supervisi dosen tentu saja. Tapi semua prosesnya sungguhan. Kami ke sekolah, mencari anak yang butuh bantuan psikolog, asesmen, diagnosis, sampai dengan memberi intervensi. Bagi teman-teman profesi dengan peminatan lain, setting tempat memang berbeda. Teman-teman calon psikolog klinis dewasa kebanyakan orang tahu bahwa lingkupnya akan di rumah sakit jiwa atau tempat-tempat lain dengan permasalahan orang dewasa. Teman-teman PIO, tentu di perusahaan atau instansi formal. 

Seru? Sangat. Baru berjalan satu minggu dan belum peak season sebenarnya. Tapi persiapan ini itu, baca buku, nonton film yang mungkin kisahnya relevan dengan kasus, diskusi, bikin catatan rangkuman, menyiapkan pedoman observasi wawancara sudah dilakukan. 

Setiap program magister profesi di tiap universitas mungkin punya standar jumlah kasus dan batas waktu yang berbeda-beda. Di Mapro Pendidikan UI kemungkinan saya dan teman-teman akan menjalani 8 bulan masa kasus (semoga ga molor) ditambah dengan magang full 1 bulan di sekolah sebelum kemudian menggarap tesis, sidang HIMPSI dan sidang tesis. 

Kembali ke pertanyaan sebelumnya, apakah akan seru? Nampaknya akan sangat seru. Saya baru menyadari bahwa sebenarnya psikolog adalah penulis. Penulis bagian dari kehidupan manusia lain atau dalam hemat saya akan lebih banyak anak-anak sekolah. Kabar baiknya, psikolog tidak hanya menulis tapi juga ikut andil dalam cerita tersebut. Pada hal apa? Pada bagian membantu anak menjadi lebih baik dalam belajar :) (semoga)

Well, mohon maaf jika 9 bulan ke depan saya tidak mudah dijangkau ya (sok sibuk, tapi ini beneran). Jika ada keperluan mendesak, leave your mssges I'll read it later insya Allah.

Cheers,

Rabi'atul Aprianti