Sekolah Kehidupan (55) Siapa di sekelilingmu?

Rabu, 25 Februari 2015
22.53 WIB


Entah mengapa bagi saya hari jumat selalu menjadi hari yang spesial. Bagaimanapun hari itu dimulai atau diakhiri, apapun yang terjadi, "hawa" hari jumat selalu membahagiakan. Ada suatu jumat yang spesialnya berlipat ganda bagi saya. Dan saya tidak sangka bisa seperti itu.

Saya mulai jumat itu dengan bersiap di pagi hari seperti biasanya dan pergi ke kantor. Jumat itu sayangnya saya tidak menemukan angkutan umum yang biasa membawa sampai ke daerah kantor, karena itu saya putuskan untuk naik angkot. 

Kalian tau sosok pertama yang membuat saya senang justru adalah supir angkot. Bapak itu mengemudi angkot dengan tenang dan tidak segan mengajak ngobrol penumpang yang duduknya paling dekat denganya. Bapak supir itu selalu tersenyum setiap kali menerima uang dari penumpang yang turun, memberikan uang kembalian dan mengucapkan "terima kasih" dengan suara yang lepas. Begitu juga perlakuannya pada saya ketika saya turun dan berikan uang bayaran. Senyum dan ucapan terima kasihnya bukan dibuat-buay tapi lepas dan tulus. Bahkan saya merasa bapak itu lucu sikapnya.

Bahagia selanjutnya berasal dari klien-klien yang saya pandu psikotes di hari itu. Penilaian kooperatif atau tidak itu relatif, tapi senyum ketika awal masuk ruangan dan berkomunikasi lepas dengan saya sebagai tester adalah hal yang patut saya apresiasi. Itu bahagia yang kedua, perasaan saya nyaman dan performa saya sebagai tester saya rasa jauh lebih optimal dengan merasa senang dengan orang-orang yang saya ajak kerja sama.

Pelengkap bahagia di hari itu adalah ketika pulang dari kantor saya menemukan angkutan umum yang biasa saya gunakan sehingga saya tidak perlu beberapa kali turun-naik angkot. Petugas yang mengumpulkan biaya transportasipun saat itu cukup ramah dan cekatan. 

Di hari itu, saya menyadari bahwa rasa senang atau bahagia itu perlu sekali, sangat perlu. Dan tidak dipungkiri, bahwa supir angkot yang baik, klien yang ramah, petugas angkutan umum yang cekatan, mereka mempengaruhi kualitas kebahagiaan saya di hari tersebut sehingga saya merasa performa dan kepercayaan diri saya lebih baik.

Orang-orang di sekeliling kita, mereka adalah sosok yang suka tidak suka akan mempengaruhi perasaan, pemikiran bahkan sikap kita, sadar atau tidak. Siapa orang-orang di sekeliling kita akan mempengaruhi kualitas perasaan kita setiap harinya, kualitas perasaan akan mempengaruhi kualitas motivasi, kualitas motivasi akan mempengaruhi kualitas tindakan, kualitas tindakan akan mempengaruhi kualitas hidup. Suka tidak suka, sadar tidak sadar inilah yang terjadi.

"Seseorang yang berteman dengan penjual minyak wangi akan ikut harum, ..."

Siapa orang-orang di sekeliling Anda?
Apakah mereka orang-orang yang membuat kehidupan anda lebih baik setiap harinya?
Ataukah mereka adalah orang-orang yang membuat anda jenuh? Murung? Atau orang-orang yang membuat anda rajin mengeluh dan marah-marah?

Siapa di sekelilingmu?



Rabi'atul Aprianti

Komentar