Kamis, 25 September 2014
17.50 WIB
17.50 WIB
Seorang profesor dalam sebuah buku yang inspiratif mengisahkan suatu cerita. Cerita tentang pengalamannya sendiri. Di suata masa yang lalu, ketika masih menjadi dosen yang baru senior di sebuah universitas di Amerika Serikat, beliau memiliki seorang sahabat yang juga dosen. Mereka sungguh dekat sekali. Mereka memanjat kehidupan bersama, berhasil menjadi dosen senior di universitas yang sama.
Waktu berjalan. Suatu momen sang profesor berseteru dengan sahabatnya itu karena si sahabat yang juga dosen itu melakukan suatu kesalahan. Tuan dosen itu mencurangi universitas pada suatu proyek tertentu dan membawa nama sang profesor. Sang profesor marah berat, beliau tidak menyangka sahabatnya bisa melakukan hal tersebut. Dengan beberapa waktu perang dingin berlangsung, pada akhirnya si sahabat datang meminta maaf pada profesor, berkata akan meminta maaf dan jujur pula pada pihak universitas.
Sang profesor tidak dapat melupakan apa yang dilakukan sahabatnya. Sekian kali si sahabat datang meminta maaf, sekian kali itu pula sang profesor tidak mau menemuinya. Waktu berjalan. Kehidupan terus berlangsung di panggungnya. Mereka tidak lagi bertemu.
Suatu hari, sang profesor jatuh sakit. Beliau mengalami penyakit yang unik dan mematikan. Dokter memvonis hidupnya paling lama beberapa tahun saja. Di saat yang hampir bersamaan, sang profesor mendapat kabar bahwa sahabatnya dulu pun jatuh sakit, kanker. Tidak pula dapat bertahan hidup lebih lama.
Dengan kondisi yang terbatas, sang profesor ingin sekali menemui sahabat lamanya itu. Kembali berbincang dan saling memberi maaf. Sayang sekali, niat itu tinggal rencana. Tidak lama kabar baru datang dan diketahuilah bahwa sahabatnya itu meninggal. Sang profesor hanya bisa menangis sambil duduk di sebuah kursi roda.
Apa yang bisa dilakukan?
Apa lagi yang bisa dikatakan?
Memaafkan dan kesempatan.
Memaafkan orang lain yang menyakiti kita sejatinya bukan hanya untuk mereka, tapi untuk diri kita sendiri.
Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Apriantirabiatul@gmail.com
Komentar
Posting Komentar