Jumat, 19 September 2014
14.24 WIB
Selamat siang di hari yang penuh berkah :)
Teman-teman pada tulisan ini saya ingin membagi beberapa hal yang saya yakini adalah obat bagi kita untuk menjadi pintar. Judul "obat pintar" lahir dari sebuah diskusi singkat saya dengan salah satu teman. Saya berharap obat ini mujarab bagi semua pembaca :)
Beberapa waktu saya merasa sampai pada kondisi penat bahkan merasa kemampuan diri saya tidak bertambah, atau lebih tidak enak lagi menurun. Adakah di antara teman-teman yang juga pernah mengalaminya? Salah satu cerita konkretnya adalah ketika saya di awal tahun mengikuti sebuah tes kemampuan dalam bahasa inggris dan menemukan skor saya turun agak jauh dari tahun sebelumnya. Pertanyaannya, kenapa ya? Saya pun kemudian tanpa pikir panjang mendaftar untuk kursus di sebuah lembaga bahasa.
Saat ini, saya menemukan bahwa bukan dengan kursus sebenarnya kemampuan saya dapat ditingkatkan kembali. Jahatnya, saya pun bisa bilang bukan dengan sekolah sebenarnya kita jadi ber-kemampuan tapi dari sesuatu yang saya sebut Obat Pintar. Apa itu obat pintar?
1. Membaca
Obat pintar yang pertama adalah membaca. Sejak kita mulai menginjakkan kaki di sekolah sampai saat ini sesungguhnya inilah yang diminta dari kita, membaca. Sudah tidak terhitung berapa ratus buku yang perlu kita baca sampai saat ini bukan? Pengetahuan, wawasan, pemikiran sebenarnya berawal dari membaca. Itulah mengapa hal pertama yang Tuhan ajarkan pada manusia adalah membaca.
2. Menulis
Racikan obat kedua adalah menulis. "Ilmu diikat dengan pena". Kenapa menulis? Kalian tahu dengan menulis seluruh diri kita mengeluarkan upaya. Otak, mata, tubuh, bahkan organ-organ lain yang kita kira tidak ikut bertindak. Melalui kegiatan menulis kita memperluas kapasitas otak kita. Menulis juga merupakan sebuah kegiatan yang juga melibatkan emosi. Tidak heran banyak orang yang saya kenal menjadi lebih cerdas secara kognitif dan emosional karena rajin menulis.
3. Berbagi/Diskusi
Wah kegiatan yang satu ini adalah obat yang menyenangkan :) Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Selain itu, manusia juga sebenarnya adalah makhluk yang suka bicara :p. Berbagi atau diskusi menjadi sarana take and give ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Tidak pernah rugi orang yang membagi ilmu karena setiap ia memberi setiap itu juga ia memperoleh ilmu baru. Jika bukan dari manusia, maka dari tangan Tuhan pemahaman baru itu datang.
4. Jalan-jalan
Ada dari teman-teman pembaca yang di salah satu jari kakinya terdapat tahi lalat? Konon kabarnya jika iya maka anda termasuk orang yang suka sekali jalan-jalan :D Jika tidak, tidak usah khawatir. Saya percaya hampir semua orang suka jalan-jalan (dengan selera masing-masing). Berita baiknya, jalan-jalan atau traveling atau hijrah adalah salah satu obat pintar yang mujarab. Dengan jalan-jalan akan banyak wawasan dan pengetahuan baru yang diserap, bahkan walaupun pengetahuan itu tidak lebih besar dari atom. Setiap pengetahuan dan pemahaman pasti ada manfaatnya.
Nah, silakan teman-teman cermati sekarang, sudahkah 4 obat pintar itu teman-teman sukai atau rutin kerjakan?
Saya sangat berharap tulisan ini bermanfaat :)
Selamat berobat dengan obat pintar!
Salam hangat,
Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Apriantirabiatul@gmail.com
14.24 WIB
Selamat siang di hari yang penuh berkah :)
Teman-teman pada tulisan ini saya ingin membagi beberapa hal yang saya yakini adalah obat bagi kita untuk menjadi pintar. Judul "obat pintar" lahir dari sebuah diskusi singkat saya dengan salah satu teman. Saya berharap obat ini mujarab bagi semua pembaca :)
Beberapa waktu saya merasa sampai pada kondisi penat bahkan merasa kemampuan diri saya tidak bertambah, atau lebih tidak enak lagi menurun. Adakah di antara teman-teman yang juga pernah mengalaminya? Salah satu cerita konkretnya adalah ketika saya di awal tahun mengikuti sebuah tes kemampuan dalam bahasa inggris dan menemukan skor saya turun agak jauh dari tahun sebelumnya. Pertanyaannya, kenapa ya? Saya pun kemudian tanpa pikir panjang mendaftar untuk kursus di sebuah lembaga bahasa.
Saat ini, saya menemukan bahwa bukan dengan kursus sebenarnya kemampuan saya dapat ditingkatkan kembali. Jahatnya, saya pun bisa bilang bukan dengan sekolah sebenarnya kita jadi ber-kemampuan tapi dari sesuatu yang saya sebut Obat Pintar. Apa itu obat pintar?
1. Membaca
Obat pintar yang pertama adalah membaca. Sejak kita mulai menginjakkan kaki di sekolah sampai saat ini sesungguhnya inilah yang diminta dari kita, membaca. Sudah tidak terhitung berapa ratus buku yang perlu kita baca sampai saat ini bukan? Pengetahuan, wawasan, pemikiran sebenarnya berawal dari membaca. Itulah mengapa hal pertama yang Tuhan ajarkan pada manusia adalah membaca.
2. Menulis
Racikan obat kedua adalah menulis. "Ilmu diikat dengan pena". Kenapa menulis? Kalian tahu dengan menulis seluruh diri kita mengeluarkan upaya. Otak, mata, tubuh, bahkan organ-organ lain yang kita kira tidak ikut bertindak. Melalui kegiatan menulis kita memperluas kapasitas otak kita. Menulis juga merupakan sebuah kegiatan yang juga melibatkan emosi. Tidak heran banyak orang yang saya kenal menjadi lebih cerdas secara kognitif dan emosional karena rajin menulis.
3. Berbagi/Diskusi
Wah kegiatan yang satu ini adalah obat yang menyenangkan :) Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Selain itu, manusia juga sebenarnya adalah makhluk yang suka bicara :p. Berbagi atau diskusi menjadi sarana take and give ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Tidak pernah rugi orang yang membagi ilmu karena setiap ia memberi setiap itu juga ia memperoleh ilmu baru. Jika bukan dari manusia, maka dari tangan Tuhan pemahaman baru itu datang.
4. Jalan-jalan
Ada dari teman-teman pembaca yang di salah satu jari kakinya terdapat tahi lalat? Konon kabarnya jika iya maka anda termasuk orang yang suka sekali jalan-jalan :D Jika tidak, tidak usah khawatir. Saya percaya hampir semua orang suka jalan-jalan (dengan selera masing-masing). Berita baiknya, jalan-jalan atau traveling atau hijrah adalah salah satu obat pintar yang mujarab. Dengan jalan-jalan akan banyak wawasan dan pengetahuan baru yang diserap, bahkan walaupun pengetahuan itu tidak lebih besar dari atom. Setiap pengetahuan dan pemahaman pasti ada manfaatnya.
Nah, silakan teman-teman cermati sekarang, sudahkah 4 obat pintar itu teman-teman sukai atau rutin kerjakan?
Saya sangat berharap tulisan ini bermanfaat :)
Selamat berobat dengan obat pintar!
Salam hangat,
Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Apriantirabiatul@gmail.com
Komentar
Posting Komentar