Sekolah Kehidupan (32) Cheetah diuji Berlari

23 Juni 2014
10.45 WIB


Ada hal unik yang saya perhatikan dalam beberapa waktu ini. Izinkan saya membaginya pada teman-teman pembaca. Hal ini saya perhitungkan pernah terjadi pada setiap diri manusia, atau akan. Saya beri judul tulisan ini "cheetah diuji berlari", ide ini bersumber dari sebuah diskusi texting dengan seorang teman.

Saya akan mulai dengan mengisahkan sebuah cerita.

Di suatu hutan rimba yang jauh hidup seekor cheetah yang sangat luar biasa. Kemampuannya sebagai seekor cheetah melampaui cheetah kebanyakan. Ia tidak pernah gagal dalam berburu mangsa, tidak ada yang berani mengganggunya ketika memperluas daerahnya, dan tentu saja kemampuan larinya sangat cepat. Ia mampu berlari lebih cepat dari cheetah kebanyakan. Seolah ia paham betul tentang teori dan praktik berlari.

Suatu hari, singa si raja hutan membuat perlombaan untuk menyemarakkan hutan. Salah satu lomba yang ada adalah lomba berlari. Semua jenis binatang di hutan harus ikut serta dan mengirimkan perwakilan dengan tujuan silaturahmi. Kawanan binatang sibuk memilih perwakilan dari kubu masing-masing. Begitupun kawanan cheetah. Kawanan cheetah sepakat mengirimkan satu-satunya cheetah yang paling hebat. Si cheetah yang menjadi tokoh utama.

Perlombaan pun dilangsungkan. Semua binatang tentu yakin bahwa cheetah lah yang akan menang. Tapi mencengangkan sekali, bukan cheetah yang sampai paling awal di garis finish tapi justru kuda. Cheetah justru sampai setelah beberapa binatang lain. Ada apa?

Pada beberapa kesempatan seleksi untuk program magister saya selalu mendapatkan diri saya sampai pada tahap psikotes atau pemeriksaan psikologis. Beberapa teman saya yang lain bernasib sama meski setting kami berbeda, mereka melamar pekerjaan. Saya secara pribadi pernah merasa tidak maksimal dalam pemeriksaan tersebut. Padahal saya lulusan psikologi. Begitupun beberapa teman saya.

Saya kemudian berkaca, diskusi dengan beberapa teman, dan kemudian dapat mengetahui alasan peristiwa tersebut dari kisah cheetah. Satu alasan mengapa cheetah tidak menjadi pemenang adalah "dia meragukan dirinya". Hanya itu. Ia terlalu hati-hati dengan jenis perlombaan yang justru tentang kemampuan yang ia miliki. Cheetah diuji berlari. Berlari adalah kemampuannya maka seharusnya ia cukup menjadi dirinya sendiri.

Just be yourself, don't worry too much :)
Then your life will find the way.



Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Founder Seasons! Crochet shop
Apriantirabiatul@gmail.com

Komentar