Sekolah Kehidupan (28) Klasifikasi Jabatan

09 Juni 2014
16.31 WIB


Sore ini saya duduk santai menikmati sore yang cerah dan ingat sebuah pengalaman beberapa waktu lalu. Belum lama terjadi dan membuat saya mendapat sebuah insight. Semoga layak untuk saya bagikan kepada teman-teman pembaca.

Saya kisahkan saya memperoleh semacam invitation atau ajakan dari beberapa teman lama untuk bertemu dan makan siang bersama. Bagi saya ini sangat langka karena memang selepas SMA saya pindah ke kota lain untuk melanjutkan studi. Saya pikir selagi saya bisa, mengapa tidak? Silaturahmi selalu memanjangkan umur dan melapangkan rezeki insya Allah.

Singkat kisah kami akhirnya berkumpul dan makan siang bersama di sebuah resto. Bertanya kabar, kegiatan saat ini dan sebagainya. Sampai kemudian pembicaraan mengarahkan saya berbagi tentang pekerjaan-pekerjaan di dunia saya, psikologi, yang salah satunya adalah rekrutmen dan seleksi di dunia industri organisasi. Saya mengisahkan bagaimana saya dan teman-teman praktikum di semester 5 dan "seolah" harus menentukan orang tertentu cocok di pekerjaan tertentu atau tidak. Salah satu teman saya di meja makan itu bertanya bagaimana caranya, saya jelaskan bahwa ada "primbon" yang kami (ahli psikologi dan psikolog) gunakan sebagai acuan. Primbon itu buku setebal KBBI dan berjudul Klasifikasi Jabatan.

Apa isi dari Klasifikasi Jabatan?
Buku ini berisi deskripsi dari hampir seluruh jabatan dan disusun alfabetis (A-Z). Deskripsi tiap-tiap jabatan itu kemudian menjadi acuan untuk membuat standar persyaratan umum (bisa menggunakan microsoft office, berpenampilan menarik, dsb) dan persyaratan khusus tiap jabatan.(sikap kerja, kepribadian, IQ, dsb).  Dengan bantuan klasifikasi jabatan ini ahli psikologi dan atau psikolog menjadi lebih mudah dalam proses rekrutmen dan seleksi (karyawan/manusia untuk jabatan tertentu). Kami kemudian bicara lebih banyak tentang hal ini. Saya membuka pada teman-teman saya tentang role ini bagi orang-orang psikologi.

Pasca pulang dari pertemuan kami itu, saya banyak berpikir tentang role ini di dunia psikologi. Tapi sejujurnya saya menemukan insight lain. Jika saya dan teman-teman di psikologi merasa bahwa perlu ada seleksi untuk jabatan tertentu agar di dunia ini setiap orang memperoleh jabatan yang sesuai dengan dirinya atau jabatan tertentu diisi oleh orang yang tepat, mungkin Tuhan juga begitu.

Mungkin Tuhan juga begitu :)
Ada kriteria tertentu yang Tuhan tau kita miliki sehingga tiap-tiap manusia diberikan kehidupan yang cocok bagi dirinya, ujian yang tepat untuknya, rezeki yang sesuai bagi hatinya. Tuhan selalu memberikan apa-apa yang sesuai dengan kemampuan kita. Maka bersyukur dengan kehidupan yang ada adalah keputusan terbaik yang dilakukan manusia. Struggle dan pantang menyerah pada tiap ujian yang Tuhan berikan pun menjadi jalan hidup yang bersinar untuk dipilih.

Ternyata...
Rekrutmen dan seleksi terbaik sudah ada yang melakukan, dalam tiap butir waktu yang akal manusia tidak bisa sampai. Para ahli psikologi dan psikolog tentu harus selalu belajar, pada Tuhan :).


Salam Hangat,


Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Founder of Seasons! Crochet shop
Apriantirabiatul@gmail.com
@RabiatulApriant

Komentar