01 Mei 2014
00.27 WIB
00.27 WIB
Hidup mengajarkan banyak hal dimanapun dan kapanpun. Sekolah kehidupan yang satu ini saya temui dalam diskusi lingkaran saya dengan teman-teman yang sangat saya syukuri hadirnya dalam hidup saya.
Kisah kali ini berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya, Sekolah Kehidupan (4). Dalam kunjungan singkat ke rumah ketiga saya, Yogyakarta, saya mengalami kebahagiaan berarti karena disambut oleh beberapa teman dekat. Kami menyempatkan untuk duduk bersama dalam satu lingkaran dan berbagi seperti yang selalu kami lakukan dulu.
Karena belum ada tema spesifik untuk kami bicarakan agar semua orang bersuara, saya mengambil ide untuk melontarkan sebuah pertanyaan yang akan kami jawab bergiliran. Pertanyaan yang saya reflek lontarkan adalah "apa yang paling kamu inginkan dalam hidup?"
Saya sungguh reflek mengutarakan pertanyaan ini, yang pada akhirnya membuat saya "kenyang" dengan diskusi tentang hidup, Alhamdulillah :)
Teman pertama saya, A, menjawab "yang saya ingin ada beberapa, tapi yang sangat saya inginkan adalah membangun sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Membantu anak" di daerah saya agar termotivasi untuk melanjutkan studi lebih tinggi, berani merantau, dan memperoleh pendidikan yang layak. Saya ingin sekolah itu nanti tidak hanya sekolah tentang bagaimana meningkatkan fungsi kognitif tapi juga mengembangkan bakat dan potensi khusus yang mereka punya. Saya juga ingin mengajarkan mereka untuk berwirausaha sesuai bakat dan potensinya yang kemudian profitnya kita kumpulkan dan digunakan untuk keperluan yayasan atau sekolah. Hidup bersama dari, oleh, dan untuk kita" . Wow dari A kami belajar tentang bermanfaat bagi orang lain dan mengembangkan ilmu :)
Orang kedua, B menjawab "saya ingin mengaplikasikan ilmu saya di masyarakat. Saya ingin punya sebuah wadah dimana ilmu kesehatan masyarakat yang saya pelajari bisa jadi aplikatif" Wah dari B kami belajar tentang aplikasi dan pendalaman ilmu :)
Orang ketiga, C memiliki keinginan yang mirip dengan A. "Saya ingin punya sekolah atau yayasan seperti A yang bisa bermanfaat bagi anak" daerah saya, memotivasi dan memberi mereka wadah untuk jadi generasi bangsa yang lebih baik" . Ah, mulianya :)
Orang keempat, D, berkisah bahwa ia selama ini memiliki beberapa target dalam hidup tapi seringkali merasa masih kurang. "Saya juga sering menargetkan apa" yang ingin saya raih dalam hidup, tapi akhir" ini jadi terasa terus kalau sudah berhasil sampai di target apa lagi? Kemudian apa lagi mau saya? Maka kemudian saya berpikir apa yg saya inginkan? Saat ini saya tau bahwa apa yang saya inginkan adalah tidak hanya mencapai target" yang saya buat tapi juga dapat menjadikan proses pencapaian saya ke target itu bekal hingga saya nanti berpindah ke kehidupan yang lebih kekal" Hmm.. dalam sekali :)
Orang kelima, E menjawab "apa yang paling saya inginkan dalam hidup adalah memiliki keluarga yang hebat dan saya bisa jadi istri serta ibu yang menghebatkan suami dan anak" saya. Saya belajar dalam hidup bahwa keluarga adalah segalanya. Tempat saya pulang. Maka saya ingin sekali bisa menjadi istri dan ibu yang baik serta nyaman bagi keluarga saya. Semoga dimulai dengan mendapatkan suami yang sholeh baik dan smart, supaya bisa menjadi partner hidup bagi cita" saya ini" . Amazing :)
Orang keenam, F berkata bahwa "saya mengikuti doa yang biasanya diucapkan oleh Benjamin Franklin dalam hidupnya, pertama bersyukur pada Tuhan, kedua berdoa agar Tuhan membimbing untuk menemukan passion saya dan saya berjalan dengan hebat di atasnya, selain itu ada doa ketiga dan keempat. Dan yang paling saya inginkan dalam hidup ini adalah doa yang kedua, mengetahui apa passion saya yang sebenarnya dan kemudian berjalan dengan baik dan hebat di atasnya, dan saya tau ini bukan perkara mudah" Wah, mengagumkan :)
Orang ketujuh, G berkata ia ingin sekali menjadi motivator dan akuntan profesional. "Saya ingin sekali menginspirasi dengan menjadi motivator, banyak orang yang hebat potensi dirinya hanya belum termotivasi untuk bergerak dan saya ingin menjadi penggerak itu. Akuntansi adalah studi saya saat ini maka menjadi akuntan adalah keinginan yang sudah menjelma menjadi cita" sejak lama" Kami tersenyum puas mendengarnya.
Di sela" jawaban dari satu orang ke orang yang lain kami saling tanya, saling support, saling berbagi pendapat, saran dan kritik bagi tiap-tiap keinginan dari kami yang ada dalam lingkaran. Tidak terasa hari mulai larut dan kami harus berpisah.
Sebelumnya salah satu teman saya bertanya, "kalau yanti, apa yang paling yanti inginkan dalam hidup?"
"Kalau saya, saya sangat menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup :) wujudnya bisa jadi apa saja, ilmu yang bermanfaat, saya ingin punya biro psikologi sendiri, saya ingin punya keluarga kecil yang makmur nyaman & membahagiakan, saya ingin punya harta yang cukup untuk bisa berbagi lebih banyak, saya ingin banyak berkarya, dan banyak hal lain. Selain itu, apakah kalian tau? Saya ingin selalu bisa bersama kalian, menjadi teman sampai ke syurga" :)
*Saya ucapkan terima kasih banyak pada kalian yang terlibat, terima kasih untuk obrolan kita di quality time 27 April malam lalu. Saya sungguh merasa kenyang dengan kebersamaan, kenyang dengan kehangatan persahabatan yang selama ini saya rindukan. Terima kasih untuk persahabatan dan penerimaan tanpa syarat di waktu sempit maupun luang..
Nah, apa yang paling kalian inginkan dalam hidup?
Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Research fellow, writer
Founder of Seasons! Crochet shop
Apriantirabiatul@gmail.com
081310065167
Komentar
Posting Komentar