Me Time!

03 Mei 2014
09.02 WIB


Kapan terakhir kali teman-teman asik sendiri mengerjakan sesuatu yang teman-teman sukai?
Tadi pagi? Tadi malam? Kemarin?

Ada satu kegiatan yang saya usahakan saya lakukan sesibuk apapun saya dalam satu pekan. Kegiatan itu adalah membaca buku sendirian dengan posisi paling nyaman dilengkapi dengan kudapan tertentu. Satu pekan setidaknya saya lakukan satu sampai dua kali.

Saya menyebutnya me time!. Istilah ini sudah lama sekali bertengger di dunia bahasa. Me time saya dengar pertama kali beberapa tahun lalu ketika belajar tentang psikologi industri dan organisasi (pio). Me time bahkan sudah menjadi agenda yang mendarah daging di negara-negara maju. Sebuah rutinitas duduk sendiri membaca koran sambil minum kopi tanpa diganggu (oleh kita yang memburu waktu) bagi para pengemudi bis di Jerman. Dan uniknya agenda me time ini dilaporkan dapat meningkatkan produktivitas manusia.

Saya mencoba berpikir mengapa me time menjadi penting bagi manusia. Saya pikir me time dapat menjadi waktu khusus bagi diri kita untuk istirahat atau relaks tidak hanya secara fisik tapi juga secara mental. Di samping itu, mengerjakan sesuatu yang kita suka dalam me time dapat menjadi recharge emosi-emosi positif atau justru membersihkan emosi-emosi negatif. Meskipun begitu, kita juga perlu memiliki kontrol diri yang baik sehingga tidak serta merta menjadikan me time sebagai rasionalisasi untuk menghindar dari pekerjaan-pekerjaan kita.

Bentuk me time dapat berupa aktivitas apa saja. Tak jarang saya duduk di sebuah cafe, menatap ke luar jendela, nonton orang lalu lalang di luar sana. Sambil minum coklat panas dan kudapan ringan. Atau beberapa teman saya mengisi me time nya dengan asik nonton film kartun, guling-guling di atas tempat tidur, menonton bulan atau langit di malam hari, dan sebagainya.

Nah, whats yours? :)


Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Research fellow, writer
Founder of Seasons! Crochet shop
Apriantirabiatul@gmail.com
081310065167

Komentar