Who is Psychology?

11 April 2014
21.33 WIB


Satu hal yang saya sadari setelah menulis beberapa artikel di blog ini adalah "saya berbagi tentang konstruk-konstruk dalam psikologi, tapi saya belum mengenalkan psikologi". Maka malam ini saya perkenalkan sahabat karib saya selama lima tahun ini, Psikologi.

Psychology secara etimologis berasal dari bahasa Latin, psyche dan logos. Psyche berarti jiwa sementara logos berarti ilmu. Maka jika kita bahas secara makna bahasa, psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jiwa siapa? Tentu jiwa manusia. Berkembang dari pemahaman arti secara etimologis kemudian disempurnakan oleh para ahli, pemahaman terkait apa itu Psikologi menjadi lebih utuh. Banyak definisi lahir dari ahli-ahli dengan basic ilmu yang berbeda. Definisi psikologi secara utuh dapat saya tuliskan sebagai berikut: Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tentang kondisi jiwa manusia dalam pengejawantahannya perilaku beserta proses mental lainnya yang terjadi. Proses mental ini dapat berupa banyak hal yang secara garis besar diklasifikasikan menjadi fungsi kognitif, emosional, dan motivasi. Maka, sebagian besar masyarakat yang memiliki persepsi bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari orang yg kurang waras saya rasa adalah definisi yg salah dan terburu-buru.

Psikologi lahir kira-kira 100 tahun yang lalu. Kelahiran psikologi ditandai dengan berdirinya sebuah laboratorium psikologi di Wina, Austria oleh seorang ahli bernama Wilhem Wundt. Meskipun begitu sebenarnya studi-studi tentang manusia beserta proses mentalnya sudah terjadi beberapa waktu sebelumnya. Jika dibandingkan dengan ilmu lain, psikologi memang dapat dikatakan masih muda dan sedang tumbuh saat ini. 

Sehubungan dengan proses pertumbuhannya, ilmu yang saya cintai sejak lima tahun lalu ini menjelma menjadi sosok ilmu yang dinamis. Betapa tidak, manusia sebagai poros objek utamanya adalah makhluk yang dinamis. Oleh karena itulah psikologipun terus tumbuh dengan sisi dinamis yang menonjol. Sisi dinamis ini untuk pertama kalinya saya sadari dari fakta bahwa terdapat 5 klan atau mazhab dalam psikologi. Klan tersebut adalah psikoanalisis, behaviorisme, humanistik, transpersonal, dan islami.

Saya tidak dapat menjelaskan panjang lebar terkait klan yang saya sebutkan di atas karena akan menjadi panjang sekali artikel ini :) Teman-teman dapat mencari informasinya di buku-buku psikologi umum. Yang bisa saya jelaskan dalam paragraf ini adalah bahwa klan-klan tersebut pada awalnya saling tindih berkompetisi untuk menjadi pemeran utama. 

Psikoanalisis adalah mazhab yang berkeyakinan bahwa energi manusia bersumber dari libido. Mazhab inilah yang mempopulerkan istilah alam bawah sadar. Behaviorisme adalah mazhab yang memandang manusia seluruhnya dari perilaku. Pro kontra selalu terjadi pada mazhab ini karena seringkali dipandang terlalu dangkal. Humanistik adalah mazhab yang memandang manusia sebagai makhluk positif yang dasarnya memiliki sifat-sifat yang baik. Transpersonal merupakan mazhab lanjutan humanistik yang percaya pada law of atrraction dan "secret". Sementara mazhab islami mulai berkembang pertama kali di Sudan dan tentu merupakan mazhab yang "menikahkan" konsep-konsep psikologi yang positif dengan nilai-nilai islami. Setiap klan memiliki perspektif berbeda sehingga berbeda pula dalam melihat fenomena di dunia manusia.

Awalnya 3 mazhab di masa mula berdirinya psikologi saling serang, beradu menjadi mazhab dengan konsep yang paling benar. Satu klan yang juga ikut beradu adalah klan kognitif. Meski pada akhirnya kognitif lebih dekat dengan klan behaviorisme. Tapi pada saat ini, semua klan hidup berdampingan dan mengisi ilmu psikologi dengan perspektif masing-masing. Setiap klan tentu memiliki konsep yang lebih dekat dengan nalar dan beberapa konsep yang rumit dan sulit dimengerti. Inilah sisi dinamis pertama yang saya lihat pada tubuh psikologi. 

Kemudian yang perlu masyarakat awam ketahui adalah setiap psikolog atau ilmuwan psikologi bebas memilih akan cenderung ke klan mana mereka. Sehingga sebagai ahli yang akan membantu masyarakat minimal kami memiliki jalur utama sebagai perspektif untuk melihat mayoritas fenomena.

Terlepas dari sisi dinamis dan klan klan yang sudah saya ceritakan. Psikologi menurut saya secara pribadi adalah sebuah ilmu yang meningkatkan sisi humanis dan atau personal diri saya. Ada banyak tugas kuliah yang membuat saya mengenali diri saya sendiri dan mengenali manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Memang, tidak semua ahli psikologi lembut dan bijaksana seperti ekspektasi orang awam, tetapi psikologi sebagai teman karib saya rasa selalu mampu membuat orang-orang yang mempelajarinya menjadi diri sendiri dan toleran terhadap orang lain :)

FYI, Siapa dan bagaimana psikologi akan lebih lanjut saya kupas di sebuah proyek sosial bersama saya di rantaipelangi.wordpress.com insya Allah :)

Semoga bermanfaat!
Gute Nacht..


Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Research fellow, Writer
Apriantirabiatul@gmail.com
081310065167

Komentar