Terapi Al-Qur'an

11 April 2014
16.04 WIB

Saya memiliki sebuah antusiasme personal ketika menulis topik ini. Terapi Al-Qur'an. Sebelumnya saya perlu bicara jujur terlebih dahuli bahwa secara teoritis saya yang baru lulusan S1 Psikologi ini belum memiliki kualifikasi bahkan kewenangan untuk bicara tentang terapi apapun. Kewenangan terkait terapi khususnya psikoterapi (dalam pendekatan dan bentuk apapun) hanya dimiliki oleh psikolog. Maka pada tulisan ini saya hanya ingin berbagi pengalaman :)

Di masa-masa kuliah S1, saya dan teman-teman bisa dikatakan cukup rajin mengikuti seminar-seminar, kolokium, kajian, diskusi, workshop, bahkan sesekali training yang topiknya berkorelasi dengan major kami yaitu psikologi. Apalagi jika free htm alias gratis ^^. 
Suatu waktu kami pernah mengikuti sebuah kajian dengan tema psikologi islami. Kami di kampus memang diwajibkan mengambil mata kuliah Psikologi Islami mengingat universitas berbasis islam. Dari kajian itu yang paling melekat di benak saya hingga saat ini adalah terapi Al-Qur'an.

Seringkali dalam hidup kita berada pada titik titik pilihan yang berat. Konon kabarnya, menurut seorang pengajar di Fakultas Ilmu Agama Islam di kampus saya, titik titik pilihan berat itu adalah pilihan studi, karir, dan jodoh bagi anak-anak muda. Ketika kita sebagai manusia sampai pada titik titik tersebut tentu sebagai manusia kita sering mengalami kebimbangan hati. Salah satu cara yang semoga dapat membantu selain sholat istikharah adalah terapi dengan Al-Qur'an.

Sekali lagi karena keterbatasan saya selaku penulis, saya belum merasa mampu menjelaskan basi  pengetahuan dari terapi ini. Satu hal yang saya ingat hingga saat ini adalah terapi ini memiliki dua fungsi utama yang pertama mendamaikan hati dan yang kedua semoga dapat menuntun yang melakukan untuk mengambil keputusan terbaik. Saya akan berusaha mencari lebih lanjut data data teoritis yang mampu mendasari tulisan ini insya Allah. Hal lain yang dapat saya sampaikan sebagai penguat adalah Allah mengatakan dalam Al-Qur'an bahwa "hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang". Semoga ini cukup membuat kita mencoba kembali pada Allah melalui Al-Qur'an.

Lalu bagaimana terapi Al-Qur'an itu?
Dari yang saya dapatkan berikut adalah step by step melakukan terapi Al-Qur'an:
1. Berwudhu
2. Mengambil Al-Qur'an dan menyiapkan diri dengan posisi yang baik. Tentunya di tempat yang tenang dan jauh dari keributan.
3. Ucapkan basmalah sambil memegang Al-Qur'an, saya secara pribadi menyarankan untuk memejamkan mata
4. Dalam kondisi mata terpejam buka Al-Qur'an di sembarang halaman
5. Buka mata dan lihat ayat apa dalam Al-Qur'an yang pertama kali kita tatap/lihat
6. Kemudian baca dan carilah terjemahan ayatnya. Pelajari dan maknai ayat tersebut dibantu dengan melihat terjemahan ayat sebelum dan sesudahnya.
7. Terapi ini dapat dilakukan sesering mungkin. Insya Allah semaki  kita mendekat pada Allah semakin Allah menguatkan kita

Saya pribadi telah beberapa kali mencoba terapi ini untuk memohon petunjuk terkait pilihan hidup, beberapa memang berkaitan dengan jodoh, menerima yang datang atau tidak, kondisi lainnya adalah ketika saya merasa banyak berdosa dan bertanya dalam hati apakah Allah mau mengampuni. Dan subhanallah saya selalu merasa diberi petunjuk. Sepengetahuan saya terapi ini insya Allah tidak diragukan universalitasnya, maka akan senantiasa cocok bagi semua hal yang dihadapi manusia. Bukankah begitulah sifat Al-Qur'an sebagai petunjuk?
Wallahualam..

Saya berharap tulisan ini meskipun sifatnya sangat praktis dapat bermanfaat dan mencerahkan :)
Selamat mencoba!

"..Sungguh Al-Qur'an adalah pedoman yang nyata.."


Salam hangat,

Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Research fellow, Writer
Apriantirabiatul@gmail.com
081310065167

Komentar