Sekolah Kehidupan (36) Pohon Pir Ajaib

06 Juli 2014
17.44 WIB


Pohon Pir Ajaib

Seorang bernama Shen yang egois tinggal sendirian di sebuah rumah mungil dengan taman yang luas. Di tengah tamannya, tumbuh sebuah pohon. Di suatu musim panas pohon itu menghasilkan pir keemasan yang manis. 

Buah-buah pir itu terlalu banyak untuk Shen. Tetapi ia tidak mau membagi buah pir dengan orang lain atau tetangganya. Sebaliknya, ia memetik semua buah pir yang matang dan memasukkannya ke dalam kotak. "Aku akan membawanya ke pasar," dia tertawa serakah. "Buah-buah ini akan menghasilkan banyak uang" pikirnya.

Shen meletakkan kotaknya di atas meja di pasar dan memanggil orang-orang untuk melihat dan membeli pirnya. "Pir keemasan, siapa mau beli?!". Seorang pengemis berhenti dan mengagumi buah keemasan ranum itu. "Apakah aku boleh merasakan sebuah?" tanyanya. Shen memperhatikan baju compang-camping pengemis dan mengerutkan kening. Ia pikir orang tersebut pasti tidak punya uang. "Apa kau bisa membayar?" bentaknya. "Tidak" kata pengemis itu sedih. "Kalau begitu pergilah dan jangan ganggu aku lagi!" seru Shen.

Seorang perempuan yang baik hati mendengar teriakan Shen. Dia lalu mendatangi Shen dan mengeluarkan dompetnya untuk membeli sebuah pir. Pir itu kemudian diberikannya kepada pengemis tadi. "Terima kasih, engkau baik sekali" kata pengemis tersebut. 

Si pengemis menatap lapar dan menghabiskan pir tersebut dalam waktu singkat. Beberapa saat kemudian ia meludahkan segenggam biji-biji berwarna hitam. Pengemis itu kemudian berpaling dan memanggil wanita baik hati tadi. "Sekarang giliranku memberimu buah pir".  Pengemis itu menggali sebuah lubang dan memasukkan biji-biji itu ke dalamnya. Dia lalu membisikkan mantra ajaib... 

Tidak lama muncullah sesuatu yang bercabang dan berdaun. Makin lama makin besar. Tumbuhlah sebuah pohon dengan daun-daun berkilauan dan pir keemasan dalam beberapa menit. Ketika pohon itu berhenti tumbuh, pengemis lalu memetik sebuah dan memberikannya pada wanita tadi. Pengemis itu berpaling pada kerumunan orang lain di pasar. "Siapa lagi yang mau pir?" . Pengemis itu memetik pir keemasan satu per satu dan memberikannya kepada orang-orang sampai tidak ada lagi buah pir di pohon itu. Setiap orang mendapatkan satu pir termasuk Shen.

Ketika setiap orang sibuk mengunyah buah pir dan tak ada yang memperhatikannya, diam-diam ia menebang pohon itu lalu pergi. Saat Shen selesai mengunyah buah pirnya, dia sangat terkejut. Dia tidak mempercayai penglihatannya. Semua buah pir yang ada di kotaknya lenyap. "Bagaimana mungkin?!" serunya. "Semua buah itu milikku! Pengemis itu mencuri buah-buah pirku!".
Shen sangat marah. Orang-orang di sekitarnya hanya tersenyum dan mengelus dada.


*diceritakan kembali dari Folklore asal Cina


Selamat berbuka puasa :)


Rabi'atul Aprianti
Bachelor of Psychology
Apriantirabiatul@gmail.com

Komentar